Kemarin, setelah sekian lama, secara tak sengaja aku melihat telivisi lagi. Aku mendengar seorang pria asal Jambi dihukum penjara seumur hidup karena kasus pemerkosaan. Ini sangat tidak biasa karena pihak kepolisian memperkirakan korbannya mencapai 190 bahkan lebih.
Dan sesuatu yang cukup membuat pandangan ku tertuju kepadanya saat mereka mengatakan bahwa korbannya adalah pria. Aku tak berniat membahas atau membedah kasusnya, aku rasa beritanya sudah cukup detail, jelas, dan akupun tak punya kuasa menjatuhi hukuman.
Hatiku yang sebelah bilang, betapa kurang baik akhlaknya. Mengapa dengan semua kebaikan yang Allah berikan ia lebih memilih jalan yang berlawanan. Sempat terasa kesal, siapa sebenarnya yang pertama kali menyebarkan budaya homo yang merusak itu, dan siapa yang sengaja penyebar paham egoism(liberal) yang sangat merusak kehidupan manusia, dibungkus rapi, lembut, dan elok menggunakan slogan “hak asasi”.
Belum lagi menyelami perasaan mereka yang menjadi korban. Dari beberapa kasusnya bahkan sejumlah korban di perkosa berkali-kali. Bukan hanya fisik, tindakan homo yang menghancurkan peradaban tersebut juga berdampak psikis bagi korban.
Asal kalian tahu, sebagian korban mengaku mencoba bunuh diri. Mereka mengalami gangguan cemas yang tak terkendali dan trauma mendalam. Mereka rentan depresi hingga merasa tak berharga.
Hingga gangguan psikologis ekstrim histeria konversi, gejala berupa hilangnya fungsi salah satu bagian tubuh secara mendadak tanpa ada penyakit fisik yang menjadi penyebab.
Hatiku yang sebelah lagi berbisik, ia begitu kasihan, sendiri disana. Aku tak tahu apakah keluarga dan teman-temannya tetap bersikap baik kepadanya dan mendukungnya untuk berubah menjadi lebih baik atau menghujani hinaan dan celaan yang sangat tidak di butuhkan di dunia ini.
Terakhir aku ingin mengungkapkan perasaan ku kepada kalian saudara-saudariku sebagai manusia yang memiliki akal dan hati. Berhentilah mencela, menghina, terlebih lagi menghina negara, kota, keluarga, ras atau bahkan agama orang yang melakukan kesalahan. Bahkan tidak perlu juga kita lakukan kepada pelaku.
Aku tak mengatakan kejahatannya tidak perlu di hukum, hukum akan berlanjut dengan atau tanpa kata hinaan dan celaan yang kita keluarkan. Ya kita sama-sama tau dan setuju dia bersalah, karenanya tetaplah gunakan iman dan hati kalian untuk berkata yang baik.
Karena itu bukan hanya dapat mengubah mereka, tapi juga mengubah dunia menjadi lebih baik
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Al-Bukhari : 5559 & Muslim : 67)


