Melihatnya beranjak dewasa, aku gembira namun juga gemetaran. Bagaimana tidak? Kalian lihat? Dimana hari ini yang tidak terjamah fitnah? Mungkin sudah saatnya aku pindah ke tempat yang lebih baik.Namun apa daya, aku masih berusaha mempersiapkan semuanya sementara melanjutkan hidup disini. Semoga dengan segera Allah ﷻ izin kan keluargaku untuk berhijrah.
Hampir setiap hari aku tak dapat berkonsentrasi dengan baik saat bekerja. Teringat anak gadis ku yang sudah beranjak masuk SMA. Ia membuatku untuk selalu berusaha meluangkan waktu untuknya dan belajar untuk menjaganya. Ayahnya masih muda, jadi tak mau kalah dengan pria-pria diluar sana yang menggoda.
Aku terhenti saat membaca kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Pria yang memiliki konsep tauhid dan keimanan yang besar kepada Allah ﷻ. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tidak tumbuh di lingkungan yang baik, bahkan relatif rusak. Semua orang disekitarnya menyembah berhala, ia berjuang sendiri sehingga dikelilingi bahaya.
Dan aku menemukan kisah nabi Ya’qub ‘alaihissalam, sedang ia memiliki anak dengan dua sifat yang berbeda, baik dan belum baik atau masih buruk. Aku rasa tidak tepat jika aku menilai Nabi Ya’qub ‘alaihissalam bukanlah ayah yang baik sedang ia seorang Nabi. Nabi adalah sosok manusia yang paling baik akhlaknya, keadilannya, kebaikannya kepada semua orang, khususnya keluarganya sendiri.
Aku mendapatkan sesuatu disini, aku tak bisa terus mengeluh karena berada di tengah kota yang penuh fitnah, karena anakku belajar disekolah umum, karena kami tinggal di lingkungan yang buruk. Seperti Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, aku juga harus berjuang walau nanti di kucilkan.
Seperti Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, aku akan berusaha menasehati mereka, menjaga mereka walaupun nanti hasilnya berbeda. Hingga pada akhirnya nanti aku akan berhijrah dari kota yang penuh fitnah ketempat yang setidaknya lebih terjaga.
Lagi-lagi ini tentang tanggung jawab dan usaha sebagai orang tua, bukan kuasa kita untuk mengendalikan takdir dan kesalahan mereka. Dan aku tidak akan menyerah, karena tugas ku menjaga mereka dari api neraka. (Qs 66 At Tahrim : 6)
Jika Allah ﷻ menghendaki, lain waktu aku akan berbagi cerita lagi. Semoga dapat mempererat hubungan keluarga kita dengan Allah


