Siapa yang pernah berkata “saya ingin berkarya, tapi saya tak punya waktu. Bangun setiap pagi kemudian bekerja hingga malam hari. Begitu seterusnya hingga akhir pekan harus mengurusi pekerjaan rumah. Bagaimana caranya?” Apa jawaban saya? “Memangnya siapa yang punya waktu?”
Tidak ada yang bisa menambah atau mengurangi waktu kita karena Allah sudah menetapkan. Setiap orang memikili waktu yang sama 24 jam perhari, 7 hari seminggu. Yang membedakan bukanlah jumlah waktu yang dimiliki, namun keputusan setiap individu bagaimana menggunakan waktunya.
Seorang ibu tunggal yang harus mengurus 2 anak dan bekerja untuk kebutuhan keluarganya. Memenangkan penghargaan Pulitzer dan hadiah nobel atas tulisannya. Ketika ditanya bagaimana bisa menulis di tengah kesibukannya, dia menjawab “saya menulis di sela-sela waktu”.
Jadi tergantung bagaimana kita memprioritaskan sesuatu yang lebih penting. Tidak ada alasan tidak punya waktu. Jika memang menulis adalah yang kita inginkan maka kita akan menggunakan waktu yang tersedia untuk menulis.
Jika anda bilang tidak ada waktu untuk menulis, banyak hal yang harus di lakukan yang lebih penting dari menulis, lantas mengapa memikirkan menulis? Jika anda bilang tidak ada waktu belajar dengan alasan ini dan itu, maka bersiaplah untuk tersesat dalam kebodohan.
Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (Qs 103 Al-‘Ashr : 1-3).


