Dari Abi Burdah, ia melihat melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersyair
Sesungguhnya diriku adalah anak ibu yang sangat patuh.
Apabila anak yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu berkata,
“Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan… (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 11, shahih secara sanad)
Sejujurnya, aku kecewa. Saat pria menganggap wanita hanya sebagai pelengkap ranjang saja atau gengsi publik agar terlihat memiliki pasangan ideal secara penampilan.
Sebagaimana aku juga kecewa, saat melihat para wanita yang sibuk penampilannya saja, fokus pada gemerlapnya dunia hingga melupakan kebaikan yang Allah berikan kepada dirinya untuk menjadi ibu yang dirindukan setiap anggota keluarga.
Teringat kisah ibunda Maryam, tanpa suami ibunda Maryam mendidik Isa ‘alaihissalam hingga menjadi sosok yang menawan. Menawan hingga sejuknya sampai ke hati.
Adalagi kisah Musa ‘alaihissalam yang juga di asuh oleh dua wanita terbaik, yaitu ibu kandungnya dan istri firaun. Dua wanita mulia yang berserah diri kepada Allah.
Dan wanita-wanita terbaik itu berhasil menyampaikan kasih sayang Allah kepada anak-anaknya, hingga hubungan mereka menjadi begitu harmonis penuh kenyamanan.
Kita mesti menyadari, bahwa begitu penting sosok ibu dirumah. Ibu yang menjadi sandaran anak-anaknya. Perantara kasih sayang Allah kepada keluarga.
“ada wanita terbaik di dalam keluarga bahagia”
Merekalah pelepas dahaga kerumitan dunia dirumah. Merekalah tempat anak-anak kita mencari perhatian. Merekalah tempat kita sekeluarga menemukan kasih dan sayang.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan payah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada -Ku lah tempat kembalimu. (Q.S Luqman 31 : 14)
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan -Ku dengan sesuatu yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentang itu, maka janganlah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S Luqman 31 : 15)
Perempuan itu…
Kuat, Kuat menopang pundak di hapadannya
Saat pemimpin hidupnya sesak menghirup polusi dunia
Perempuan itu..
Keras, Keras berusaha menjaga dengan segenap hatinya
Saat malaikat kecilnya berada di lingkungan yang berbahaya
Perempuan itu..
Indah, Se-indah apa..? Tak tahu! Berhenti bertanya!
Aku juga belum menemukan yang se-indah dirinya
Dia belum sempat melihat ku dewasa
Aku..
Akan memperjuangkannya sampai ke surga


