Katanya sukses itu kalo udah berhasil dapat gelar PhD,
Katanya sukses itu kalo udah berhasil beliin orang tua rumah,
Katanya sukses itu kalo udah berhasil punya penghasilan diatas 60 juta,
Katanya sukses itu kalo udah dapat ini beli itu.
Brader,
Disaat orang yang punya rumah tidur merem, yang belum punya rumah juga tidurnya merem.
Disaat orang yang punya uang bisa makan, orang yang belum punya uang juga bisa makan. Inget makan gak mesti pakai uang.
Disaat orang mendapat gelar kemudian jadi dihormati, orang yang dihormati juga dengan sendirinya mendapatkan gelar.
Kalo ada seseorang yang berhasil beliin orang tuanya rumah sementara orang tuanya menua sendirian?
Kalo ada seseorang berhasil membelikan mobil anaknya sementara anaknya tumbuh tersesat dengan stupid phonenya?
Well, lagi-lagi standar orang berbeda-beda, aku tidak mengatakan berjuang beliin orang tua rumah atau membelikan anak mobil salah, tapi aku ingin mengatakan sukses bukan hanya tentang yang terlihat dengan kasat mata apalagi diawal.
Banyak hal yang kita sangat butuh waktu dan perenungan untuk dapat melihat kebenaran, hikmah pelajaran, dan kebahagiaan dari sesuatu yang kita dapatkan dari panca indera.
Makanya gak jarang kita melihat orang yang hidup apa adanya sangat lebih terlihat ringan, bahagia dan menikmati kehidupannya bersama orang-orang tersayang.
Yang kupahami, orang hanya akan gagal ketika ia menyerah. Selama ia selalu bangkit ketika jatuh dan terus berjuang berbagi kebaikan, ia adalah pemenangnya!!!
Karena sukses lebih kepada apa yang kita rasakan, bukan apa yang terlihat,
Karena sebenarnya sukses ada dihatimu, bukan dimata mereka.
الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
“orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (At Taubah, 9:20)


