Memilih Teman Hidup (4) : Perhiasan Terbaik

“Wanita dinikahi karena empat hal yakni karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka dapatkanlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari).

3.7 Triliun Rupiah! Itu harga pehiasan termahal yang ku ketahui saat ini. Ia dilapisi pelindung, terjaga di sebuah gedung dengan keamanan yang ekstra ketat! Adakah orang yang tidak menginginkannya? Kalaupun tidak suka perhiasan, kalian bisa jual dan sedekah sebanyak-banyaknya 😀

Tapi “perhiasan tebaik” yang satu ini berbeda. Ia tak bisa dinilai dengan mata fisik saja, kita butuh wawasan mendalam untuk menilainya. Jika perhiasan termahal akan membuatmu gelisah setengah mati takut dicuri orang lain, namun melihat “perhiasan terbaik” ini akan membuat hatimu tenang.

Ya inti sebenarnya adalah taat kepada Allah. Namun butuh lebih dari sekedar satu halaman artikel pendek untuk mengungkap kebahagiaan taat kepada Allah. Namun semoga pembahasan selanjutnya dapat memberikan sedikit pencerahan, setidaknya 😀

“…Maka perempuan-perempuan yang shalihah adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (me-reka)…” (An Nisaa’ : 34)

Menenangkan

Ia senang melakukan aktivitas yang penuh manfaat kebaikan. Setiap kali melihatnya, ia sedang mendekatkan diri kepada Allah, apapun itu. Membaca Al Quran, sholat, puasa, dan belajar masih ia perjuangkan ditengah tumpukan pekerjaan rumah yang bahkan bukan menjadi kewajibannya.

Ia selalu berusaha menenangkan suasana. Kita selalu rindu kepadanya, bukan (hanya) wajahnya tapi kita rindu tingkah lakunya. Karena melihatnya begitu menenangkan (:

“Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan suami apabila ia melihatnya, mentaati apabila suami menyuruhnya, dan tidak menyelisihi atas diri dan hartanya dengan apa yang tidak disukai suaminya.” (HR An Nasai 3179 & Ahmad 9217)

Lemah Lembut

Bukannya ia sempurna dan tidak memiliki kesalahan, namun caranya menyikapi sesuatu tidak seperti wanita kebanyakan (saat ini). Walau penuh gejolak dalam hati, ia tetap berusaha mengungkapkannya dengan penuh kelembutan.

Walaupun ia wanita yang pintar luar biasa ia tetap berendah diri. Walaupun mungkin ia sering berbuat salah, ia tetap dengan lembut mengatakan maaf dan berusaha memperbaiki.

Tiap ungkapan hati, tutur kata, dan bahkan ekspresinya membuat kita tenggelam dalam hangatnya atmosfer keluarga sesungguhnya, terasa sejuk dan ingin tetap berada disisinya.

“Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al Hijr: 88)

Pemberi Semangat

Ia menjadi pendukung terbaik bagi keluarganya, bukan hanya keringat tapi ada yang hingga seluruh hartanya ia percayakan untuk digunakan pemimpin keluarga dengan penuh kebaikan.

Terkadang ia tahu bahwa pemimpinnya akan melakukan kesalahan, tapi ia tetap tahu diri sebagai manusia yang juga bisa salah, kemudian ia percayakan mimpinya kepada pemimpinnya. Selanjutnya ia siapkan kasur empuk cadangan kalau-kalau suaminya terjatuh dari ketinggian harapan yang berlebihan.

Hingga saat dimana ia menjadi sosok yang hadir dalam mimpi walaupun telah tiada. Kata-katanya penuh semangat menguatkan, tindakannya membawa energi baru. Hmmm… semoga kamu baik perempuan dan laki-laki hendaknya membaca kisah Sahabat dan Sahabiyah Nabi, dengan begitu kita akan lebih saling memahami.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tutur kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Ahmad 2: 316)

Penuh Rasa Syukur

Jarang atau bahkan ia tidak pernah walau sesekali meminta sesuatu yang hanya berdasarkan keinginan hingga menyulitkan suaminya, terlebih perihal yang tidak diridhai Allah.

Menerima dengan baik cenderung ikhlas segenap hati dari apa yang Allah rezekikan kepada keluarganya. Ia menjadi sosok yang penuh rasa syukur, “terima kasih” selalu ia berikan walau hanya kebahagiaan kecil yang suaminya dapat berikan.

Karenanya suami tak pernah lelah berusaha memberikan yang terbaik untuk istrinya tercinta.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Qs Ibrahim 14 : 7)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907)

Keibuan dan Berkasih Sayang

Lelah mengurus keluarga adalah rasa yang mungkin tidak dapat dihindarkan. Namun kita dapa memilih mengisi kelelahan itu dengan senyum haru atau ocehan keluh kesah.

Jika wanita lain ingin mencari jalan keluar lari dari anak dan keluarganya, buat dirinya justru melihat anak dan keluarganya menjadi penghibur hati sekalipun ia lelah. Karena ia tahu, ikhlas lelahnya membuat tidurnya nyenyak, baik di dunia maupun di akhirat (:

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257)

Berhias

Biasanya para wanita sibuk berdandan sekian lama jika ingin pergi dan bertemu orang lain. Ia tidak melakukannya! Ia akan kenakan hiasan takwa saat diluar, ia tutupi keistimewaan dirinya dengan kain panjang gelap yang menjulur hingga keseluruh tubuhnya.

Ketika ia tahu suaminya akan tiba dirumah, ia sibuk memperbaiki penampilannya agar terlihat segala keistimewaannya. Semoga suami juga melakukan hal yang sama 😀

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR Muslim 1467)

Share to ur friends~

Related Posts