Rumah Kita

Heran adalah kata yang wajar saat kita melihat seseorang merusak rumahnya sendiri, Namun bagaimana jika kita melihat seseorang merusak rumah kita? Bukankah bumi adalah rumah kita?

Secara pribadi aku mengucapkan terima kasih dan berdoa kepada mereka yang telah berjuang dengan banyak usaha sebagai langkah penyelamatan bumi kita, baik pada level internasional maupun level nasional, namun kerusakan hutan masih terus melaju tak tertahankan.

Mereka gunakan alat-alat berat untuk menggunduli hutan-hutan, sumber oksigen, sumber makanan, sumber obat-obatan herbal, sumber kehidupan kita. Gergaji mesin tak henti melahap jutaan pohon-pohon, rumah kita, tempat dimana kita tinggal. Kalian lihat, daun-daunya bahkan masih hijau!

Selama 2018 saja hutan tropis yang telah hancur hampir seluar negara inggris. Laju kerusakan hutan sangat menyakitkan. Setiap menitnya kawasan hutan tropis seluas sama dengan 30 lapangan sepak bola musnah pada 2018 dengan total kurang lebih 120 kilometer persegi. Dan indonesia berapa di peringkat 3 Dunia. (Sumber : voaindonesia.com)

Dunia telah kehilangan 60% satwa liar sejak 1970. Separuh dari terumbu karang perairan dangkal telah musnah. Gunung-gunung es mencari, menyebabkan beruang kutub terancam punah. Sementara air laut meluap, air tawar mengering.

Deforestasi(hancurnya hutan) adalah salah satu penyebab terbesar perubahan iklim dan meningkatnya polusi hingga setiap hektar yang hilang kita semakin mendekati skenario perubahan iklim yang mengerikan.

Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS Ar-Rûm 30 : 41)

Share to ur friends~

Related Posts