Kamu Hebat!

Berdesak-desakan, berteman macetnya jalan, disapa panas dan hujan. Setelah tiba di tempat kerja aku harus menghadapi kenyataan, bahwa telat 1 menit saja berisiko terpotong upah bulanan.

Mau bagaimana lagi? Bukannya aku lupa, atau menyepelekan peraturan di tempat kerja. Aku hanya tak kuasa meninggalkan istri dan anak ku yang sedang sakit. Ya! Aku memilih bersama mereka, merawat keluarga ku sebentar atau kadang pergi ke klinik terdekat. Setelah semuanya, yang ku ingat hanya mereka, rekan kerja dan atasan ku yang mengatakan “habis nanti gaji kau terpotong terus”. Tapi tak apa, aku masih memliki keluarga.

Setelah semalaman aku menyiapkan presentasi, menyusun segala yang dibutuhkan, berharap usahaku tak mengecewakan hati, mereka bilang, “Kau salah, Bukan seperti ini seharusnya”, diiringi bisikan-bisikan tawa kolega yang mendengarnya. Ya, aku gagal lagi, aku hanya karyawan baru yang masih belajar segala sesuatu.

Aku belum mengerti mengapa mereka melakukannya, Padahal alangkah lebih baik ucapan yang menguatkan atau setidaknya terima kasih untuk kata pembuka. Aku tidak mengatakan aku benar dan mereka salah, hanya saja aku merasa ini bukan cara terbaik manusia untuk saling berbagi rasa. Tapi tak apa, aku masih bisa berusaha.

Sudah hampir seumur hidupku, kuluangkan waktu membangunnya. Usahaku yang ku susun butiran demi butiran, ku gandeng perlahan-lahan, kemudian hanya karena 1 pegawai yang sembarangan semuanya hancur berantakan. “Maaf pak, karena itu semuanya terjadi”, katanya.

Aku mengerti saat pertama kali menjadi pemula, semuanya tampak asing dan mencemaskan. Aku sangat mengerti untuk tidak berharap terlalu banyak. Entah salah ku yang telah memilihnya, atau salah ku yang kurang mengawasinya, atau salahku yang tidak membimbingnya. Aku hanya berharap dia lebih tulus saja, menjalankan pekerjaannya.

Sering kali kita mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang lain. Dengan niat baik atau tidak baik, dengan atau tanpa di sengaja, dengan atau tanpa memikirkan apa yang kita rasa, mereka mengungkapkannya dengan seketika. Apa yang telah kita usahakan dengan sekuat tenaga, sepenuh hati, dan dihiasi ketulusan. Dengan bahasa yang sama atau tidak, mereka mengatakan “kamu lemah, kamu salah”.

Ya, itu memang hak mereka. Tapi sadarlah, kita juga punya hak untuk tidak terjatuh. Ya, itu memang terdengar dengan jelas. Tapi ketahuilah, kita juga punya hak untuk tidak menyimpan apa yang mereka katakan. Kita punya hak untuk menghargai dan mencintai diri sendiri. Katakanlah pada diri ini, “kamu hebat, kamu telah berusaha, dan tidak akan menyerah”

Share to ur friends~

Related Posts