Jika setengah gelas air diisi kedalam sebuah gelas, apakah gelas tersebut setengah isi atau setengah kosong?
Tentu setiap orang memiliki jawaban yang berbeda.
Gelas penuh.
Jawaban teliti dan mendalam ini dapat menjadi jawaban paling benar. Karena memang gelas tersebut terisi penuh. Setengah oleh air dan setengah lagi terisi udara.
Setengah isi.
Sering kali kita menjawab sesuai apa yang terlihat dan yang biasa terlintas di pikiran. Karena gelas asumsi umunya adalah wadah air, maka fokus kita hanya kepada air.
Setengah kosong.
Secara harfiah setengah kosong juga benar. Tetapi jawaban ini seperti menunjukan bahwa kita hanya focus dengan apanyang tidak ada bukan dengan apa yang sudah dimiliki yang akan membuat kita lebih bersyukur. Namun mungkin untuk konteks lain seperti sedang membuat rencana sesuatu jawaban ini ada baiknya. Karena dapat melihat kekosongan sehingga dapat mengisi waktu luang.
Ternyata dari setengah gelas air kita dapat mengambil hikmah bahwa setiap manusia memiliki sudut pandang tersendiri. Setiap sisi memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga kita tidak bisa dengan cepat berkesimpulan bahwa sudut pandang kita adalah yang paling benar.
Cara berpikir dan sudut pandang setiap orang mempengaruhi hidup pribadi masing-masing. Maka cobalah untuk selalu melihat sesuatu yang positif agar kita lebih bersyukur dan bersyukur penyebab bertambahnya nikmat Allah.


